Messed Up
“Why are you so mad of me huh? Did you got jelous after saw me kissing another girl?“
Arasha memutar bola matanya jengah, dia mengamati sosok lelaki berkemeja putih yang sudah menghabiskan hampir dua botol boubon whisky dan sekarang lelaki itu meminta satu botol lagi kepada sang bartender. William sangat kacau, penampilannya berantakan, dan matanya memerah.
Belum lagi saat Arasha hendak menghampirinya tadi, lelaki itu didampingi oleh dua orang penghibur yang bahkan salah satunya berciuman dengan William. Arasha merasa kesal, jelas, bisa-bisanya lelaki itu malah bermesraan dengan perempuan lain tanpa tau diri jika dia sudah bertunangan.
“Aku tidak cemburu, Bodoh!”
William menyeringai lalu merangkul pundak Arasha dan berbisik pelan. “I can kiss and fuck every girl if you wouldn't come, but you know, Darling, there's no one who can playing so well like you.“
William mencium leher Arasha lembut, ciumannya itu berlangsung lama belum lagi dengan racauan tidak jelas yang keluar dari bibir lelaki itu. Aroma alkohol melekat dengan tubuhnya yang terasa hangat kala ia menggenggam tangan Arasha.
“Sir, sudah!” Arasha mendorong William menjauh darinya sehingga lelaki itu segera melepas rangkulannya. “Kau sudah mabuk parah, ayo pulang!”