William Alexander Wolfed
William, aku membencimu.
Sungguh aku membencimu.
Setelah mendengar seluruh cerita yang bibi terpaksa ungkapkan padaku setelah aku kembali pulang ke rumah dan tanpa sengaja aku melihatnya yang tengah memandang foto lelaki yang tidak asing bagiku, lelaki yang pernah kau ceritakan dan kau banggakan di depanku.
Ya, Logan Wolfed.
Aku benar-benar terkejut ketika bibi mengatakan bahwa dia memang mengenal keluargamu sejak dulu, bahkan ia juga berkata bahwa dia sempat menjalin hubungan dengan ayahmu diam-diam.
Keluarga Abraham merasa dipermalukan ketika mengetahui bahwa bibi berselingkuh dengan seorang Logan Wolfed di saat paman masih ada. Meski karena rasa cintanya pada Monic paman tidak langsung menceraikannya dan memilih untuk bertahan bersama bibi hingga membuat wanita itu menyesal telah berkhianat pada lelaki sebaik pamanku. Setelah kejadian itu, bibi tidak lagi kembali ke New York dan ia merasa seperti memutuskan tali persaudaraan karena keluarga Abraham sudah banyak membencinya. Bahkan, paman dan bibi terpaksa lari meninggalkan kedua keluarganya untuk menjalani kehidupan bersama.
Paman menyembunyikan semua itu dari keluarga besarnya, Albert. Paman juga yang membuat bibi bisa kembali diterima dan dimaafkan atas kekecewaan keluarga padanya.
Setelah itu, keluargaku pun mengetahui bahwa kau rupanya menjalin hubungan dengan kakakku, Alanda. Sebetulnya mereka menyetujui hubungan kalian atas dasar urusan bisnis, meskipun kakak benar-benar mencintaimu William.
Keluarga Abraham yang sedang mengalami collapse ekonomi yang menyebabkan perusahaan kami hampir bangkrut. Namun, dengan baik hatinya atas dasar rasa bersalah pula, ayahmu membantu keluargaku dan menjalin kerja sama perusahaan cukup lama.
Dengan bodohnya, keluargaku malah memanfaatkan itu semua dan membuat rencana picik yang bahkan tidak ingin aku maafkan.
Selama kau menjalin hubungan dengan Alanda, rupanya kakakku pun menjalin hubungan dengan anak dari rekan bisnis papa yang berasal dari keluarga Leonardo. Ya, dia Jefferey Leonardo.
Aku kini mengerti mengapa kau sebenci itu dengan keluargaku dan juga lelaki bajingan itu, karena aku pun merasakan rasa sakit yang kau alami selama ini. Mereka diam-diam menjalin hubungan ketika kau yang sangat mencintai Alanda berniat untuk segera mempersuntingnya.
Semua terungkap setelah kau hendak melamarnya, bukan?
Saat kau dan Alanda hendak berlibur ke Hawaii selama satu minggu lamanya. Namun, tiba-tiba di malam yang sudah kau rencanakan menjadi malam yang akan panjang bagimu, kedatangan dua orang polisi yang menangkapmu datang karena Alanda telah melaporkanmu atas tuduhan penculikan dan pelecehan seksual. Benar-benar perempuan brengsek.
Dalam malam itu, kau hanya melihat Alanda menangis tanpa membelamu, dia bukan lagi seperti seorang Alanda yang kau cintai selama ini. Dan, entah mengapa Alanda begitu pintarnya mengumpulkan semua bukti yang akhirnya menyeretmu ke dalam penjara.
Itu semakin terbukti ketika terdapat bukti hasil USG dan surat DNA yang menyatakan bahwa ia sedang hamil anakmu dan hasil visum dari beberapa bagian tubuhnya memang sesuai denganmu. Tak ada yang membelamu dari keluargaku, mereka seolah-olah sangat kecewa padamu padahal mereka yang juga ikut merancang semua ini.
Aku tahu ini benar-benar sakit. Begitu sakit sampai akhirnya kau merasa tak ingin hidup lagi.
Apalagi setelah kau mengetahui kenyataan bahwa Jefferey, seseorang yang juga kau kenal rupanya menjalin hubungan diam-diam dengan mantan kekasihmu. Dan, anak yang dikandung oleh Alanda ialah anaknya.
Itu membuatmu hampir gila, tetapi Logan selalu membersamaimu dan menguatkanmu. Bibi pun diam-diam masih membantu Logan dan sering mengunjungimu karena dia pun tidak percaya akan kejinya keluarga Abraham padamu. Dia membantu Logan dan membersamai kalian. Logan selalu berusaha melakukan berbagai cara untuk dapat membantumu keluar dari jeruji besi itu, hingga akhirnya dua tahun berlangsung kau berhasil bebas dari penjara.
Belum sempat membalaskan semua dendam yang kau punya dengan segala kepedihan serta kemarahan yang membuncah, tiba-tiba saja duniamu nyaris runtuh. Seseorang yang telah menjaga dan memperjuangkan kebebasanmu, Logan, ayahmu meninggal karena serangan jantung. Itu semua pasti membuat hidupmu berubah 180 derajat. Di usia muda kau harus bekerja keras menyelamatkan dan membangun perusahaan yang telah dititipkan ayahmu, kau pindah ke New York untuk memulai hidupmu yang baru. Meninggalkan semua luka yang membekas di benakmu, membersihkan nama baikmu dengan pencapaian yang kau dapat selanjutnya di usia muda.
John yang semula dikatakan akan mendampingimu, rupanya ikut berkhianat dengan menggelapkan uang perusahaan sehingga keuangan perusahaanmu banyak merugi. Dan dengan orang-orang hebat yang mendampingimu hingga saat ini, kau berhasil menjadi CEO perusahaan besar yang makmur di usiamu yang menginjak kepala tiga.
Kau hidup dalam dendam yang membalut, rasa yang telah mati, dan kesendirian yang menyepi. Tak pernah kau menunjukkan semua itu bak kau adalah seorang paling angkuh yang tidak takut dengan apapun.
Nyatanya, tidak pernah ada perempuan yang menjalin hubungan denganmu lagi, hingga kau bertemu dengan seorang Vanessa Eleanor, kau menyukainya tetapi dia hanya menganggapmu tak lebih dari sekadar teman. Kau tidak ingin kehilangannya karena ia satu-satunya perempuan yang menyadarkanmu bahwa masih ada perempuan yang tulus di luar sana, tidak seperti Arasha dan ibumu.
Rupanya kini Vanessa telah bertunangan dengan Jefferey.
Kau benar-benar seperti tak diizinkan Tuhan untuk bahagia, ini menyaktikanku, William.
Kenapa kau membohongiku atas segala hal? Kau menutupi semua ini dariku? Tak pernah kau memberikan penjelasan padaku yang sejelah-jelasnya, aku tidak tahu apa-apa seperti orang bodoh.
Sampai detik ini, aku masih seorang Arasha Wolfed, bukan lagi bagian dari Abraham. Aku adalah istri sahmu. Aku ingin sekali bisa memelukmu, Wolfed. Aku ingin berbisik bahwa kau masih memilikiku, sampai kapanpun, aku mencintaimu, sungguh.
Aku terdiam dalam tangis. Tangisku sudah tidak bersuara. Ini menyakitkan, sungguh menyakitkan.
Kukira aku kedatanganku mengunjungi kota kita, New York, akan berakhir dengan aku memelukmu dengan segala cinta dan tangis yang menyatu. Akan kubawa kau pergi jauh dari kejamnya dunia ini, aku ingin melindungimu, memelukmu, dan aku merindukan ciumanmu yang akan membuat kita berakhir berantakan setiap kali kau melakukannya.
Tapi kenapa kau memilih untuk pergi meninggalkanku?
Meninggalkanku menangis sendirian seraya memeluk batu nisanmu, membuat tubuhku kotor dan menjijikan, aku berantakan dan kacau. Tapi kali ini aku tidak lagi bisa mendengar cacianmu serta hinaanmu yang tentu akan berkata “Kau sangat jelek dan kumuh, menjijikan!” lalu kau tetap memelukku dengan erat meskipun begitu.
William Wolfed, Kau tenang saja, aku tidak akan membiarkan orang-orang yang menjahatimu hidup tenang. Aku akan bangkit dengan sebagian darahmu yang kini mengalir dalam tubuhku.
Aku hamil. Kau sebentar lagi, akan menjadi bapak. Usia kehamilanku sudah dua bulan. Seharusnya aku memberi tahu ini saat kau datang. Ini benar-benar menyakitkan.
Aku benar-benar menangis pilu.
Mengapa dunia begitu jahat pada kita?
Dunia begitu kejam sehingga kau menjadi buas. Tidak ingin menunjukkan kelemahanmu pada dunia, bukan begitu Wolfed?
Terima kasih, terima kasih atas segala yang kau lakukan untukku. Satu tahun mengenalmu banyak menyimpan cerita yang tak kuduga dan membuat segudang tanya timbul dalam benakku hingga kini sampai detik aku masih terdiam di ruanganmu memandang foto gagahmu dengan tatapan tajam itu—yang akan selalu kurindu.
Selamat jalan, Wolfed. Akan kusimpan semua cerita ini dan kuceritakan pada anak kita betapa hebatnya sang Ayah yang menghadapi kejamnya dunia. Anak kita tak akan kalah hebat dengan sang Ayah, bukan?
Dapatkan kita bertemu di kehidupan selanjutnya?